5 Contoh Percakapan bahasa Bali
Belajar
Percakapan bahasa Bali Anda akui atau tidak, faktanya cukup sulit dari
bahasa lainnya bahkan bahasa asing. Namun jika sudah tahu trik dan caranya,
maka proses belajar anda akan jadi lebih
mudah dan bahkan bisa sangat menyenangkan.
Salah
satu trik dan cara yang paling mudah untuk memahami bahasa Bali adalah dengan
anda terlebih dahulu mengtahui dan memahami kosa kata percakapan sehari-hari.
Dengan
memakai cara ini, anda akan secara otomatis bisa langsung paham dan bisa
mempraktekkan bahasa bali. Khususnya saat anda berkunjung dan liburan ke pulau
Bali. Dengan langsung mempraktekkannya, anda tidak akan mudah lupa setiap kosa
kata yang telah anda kuasasi, sebab semuanya sudah tersimpan dengan kuat pada
memori anda.
Selain
itu, anda juga akan mengerti cara dan waktu penggunaan pada masing-masing dan
jenis bahasa. Misalnya ketika anda akan berbicara dengan yang lebih tua, orang
atau tokoh yang dihormati, seseorang yang baru saja anda kenal, maka secara
otomatis anda pasti akan menggunakan
jenis bahasa Bali yang sopan dan halus.
Berikut
ini adalah 4 contoh percakapan bahasa bali sehari-hari dalam waktu dan tempat
yang berbeda-beda, yaitu:
1.
Cara Menanyakan Nama Dan Asal Seseorang Dalam Bahasa Bali
Cara
Bertanya tentang nama dan daerah asal seseorang dalam bahasa Bali bisa anda
lihat dalam contoh percakapan berikut ini:
A:
Sira-pesengane ? (siapakah namamu ?)
B:
Titiyang-Ketut (saya adalah Ketut)
A:
Saking-napi asal-ragane ? (dari mana daerah asalmu ?)
B:
Saking-Buleleng (saya dari Buleleng)
2.
Contoh Percakapan Saat Berkenalan Bahasa Bali
Situasi
berlangsungnya percakapan ini adalah saat seorang laki-laki berkenalan dengan
seorang wanita Bali. Berikut contoh percakapannya:
Laki-laki
: Dadi-kenalan gek ? (boleh-berkenalan cantik ?)
Perempuan
: Ngujang ngajakinj-kenalan ? Kal-ngude ? (untuk apa mengajak-berkenalan segala
? Mau-apa ?)
Laki-laki
: Bli Cuma dot-nawang gen, sire pesengane-gek ? (kakak hanya ingin-tahu saja,
siapa namamu-cantik ?)
Perempuan
: Ni Komang-Ariyuni
Laki-laki
: Bagus-sajan adane (bagus sekali-namanya)
Perempuan
: Sire-pesengan Bli ? (siapa nama-kakak ?)
Laki-laki
: Candra-Hadi Winata
Laki-laki
: Saking napi-geg ? (dari mana asalnya-cantik ?)
Perempuan
: Saking-Denpasar (dari-Denpasar)
3.
Contoh Pembicaraan Bahasa Bali saat di Pasar
Tempat
dan Situasi percakapan ini adalah antara seorang pembeli yang mencoba
mempraktekkan kalimat dan kosa kata bahasa Bali yang telah dipelajarinya dengan
seorang penjual di pasar. Berikut ini percakapannya:
Pembeli
: Kude-niki bu? (berapa-harganya ini bu ?)
Penjual
: Tuleng-tali ( tiga ribu )
Pembeli
: Dados-kurang bu ? ( boleh-kurang bu ?)
Penjual
: Dados kurang-bedik ( boleh kurang-sedikit )
Pembeli
: Siu-bu nggih ( seribu ya-bu )
Penjual
: Nggih dados-ampun, kuda kal meli-nike ? ( ya boleh, mau beli-berapa ?)
Pembeli
: Siki-manten bu, niki pes-ne bu ( satu-saja bu, ini-uangnya bu ).
4.
Contoh Bertanya Kabar Bahasa Bali
Saat
menanyakan kabar menggunakan bahasa Bali, berikut inilah contoh percakapannya:
Ketut
: Hai-Bli, engken-kabare ? (hai kakak, bagaimana-kabarnya ?)
Made
: Becik-becik-gen, dije jani-ngoyang ? ( baik-baik saja, dimana-sekarang
tinggal ?)
Ketut
: Di-Denpasar, Melali-na’e ke-jumah. Bli kal-kije ? (Di-Denpasar, ayo-main-main
ke-rumah. Kakak mau-kemana ?)
Made
: Kal jeput-mbok di-pasar. Besok-besok-nah. ( mau menjemput-kakak di-pasar.
Besok-besok saja-ya )
Ketut
: Sukses-gen Bli ( sukses kak ).
Itulah
beberapa contoh dari percapakan bahasa bali sehari-hari, Bentuk Percakapan
seperti ini akan sangat bermanfaat pada saat anda akan berkunjung ke pulau
Bali, ataupun bagi anda yang sekarang ini sedang belajar bahasa Bali.
5.
Contoh Kata Kasar Yang Perlu Dihindari Dalam Bahasa Bali
1)
Pirata
Ternyata,
kata ‘pirata’ jika dalam bahasa Bali akan dianggap sebagai kata yang sangat
kasar jika anda ucapkan pada seseorang. Dan bahkan, penyebutan pada kata ini
sudah sangat dilarang oleh para petinggi adat dan sesepuh masyarakat suku Bali.
Hal ini karena ia memiliki arti yang sangat kurang sopan.
2)
Cicing Cai (Anjing Kamu)
Pada
mulanya, kata ‘cicing’ yang artinya adalah anjing, tergolong kata halus pada
kosa kata bahasa Bali. Kata ini kemudian dianggap menjadi kasar karena kata
‘cicing’ seringkali ditujukan demi menyebut orang lain sebagai seekor ‘cicing’
atau anjing. Apalagi kata ‘cai’, yang dalam kosa kata bahasa Bali artinya Kamu.
Sekarang, pastinya anda sudah tahu kenapa kata ‘cicing cai’ (artinya anjing
kamu) sudah tergolong kategori kata kasar bahasa Bali.
3)
Siga dan Nani (Kamu)
Jika
anda datang ke daerah kabupaten Buleleng, maka dijamin anda akan sering
mendengar dua kata ini. Sebenarnya, kata ‘siga dan nani’ artinya Kamu. Namun
dalam pandangan suku asli Bali, kedua kata ini memiliki makna yang kasar.
Sehingga tidak anjurkan untuk diucapkan.
4)
Ndas Keleng (Kepala organ vital laki-laki)
Kata
Ndas keleng ini juga tergolong sebagai kata yang kasar, meskipun dijamin anda
akan tertawa saat tahu arti sebenarnya sebagaimana yang disebutkan di atas.
Kata ‘ndas’ artinya kepala, kata ‘keleng’ artinya alat vital laki-laki. Arti
sebenarnya adalah kepala organ vital laki-laki yang disebut saat melakukan
makian.
Posting Komentar untuk "5 Contoh Percakapan bahasa Bali"