Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Bahasa Bali: Panduan 2, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing

Belajar Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah bahasa yang kaya dan indah dengan struktur yang berbeda dibandingkan bahasa Indonesia. Bagi wisatawan asing yang tertarik mempelajari bahasa Bali, Berikut ini beberapa percakapan tambahan dalam bahasa Bali yang bisa digunakan wisatawan asing di berbagai situasi, dengan fokus pada interaksi yang lebih luas:

Baca Juga Artikel Belajar Bahasa Bali:


1. Belajar Bahasa Bali Percakapan di Pantai

Banyak wisatawan yang datang ke Bali untuk menikmati pantai, berikut contoh percakapannya:

  • Wisatawan: "Apakah saya bisa menyewa kursi pantai ini?"
    (Can I rent this beach chair?)
    Bahasa Bali: "Becik suba tiang nyewa kursi pantai niki?"

  • Penyewa: "Ya, harganya 50 ribu per hari."
    (Yes, it costs 50 thousand per day.)
    Bahasa Bali: "Nggih, pipis-ne 50 ribu per dinten."

  • Wisatawan: "Baik, saya akan menyewa untuk hari ini."
    (Alright, I’ll rent it for today.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar nyewa untuk dinten niki."

  • Penyewa: "Silakan, kursinya sudah bisa digunakan."
    (Go ahead, the chair is ready to use.)
    Bahasa Bali: "Mangga, kursi-ne suba bisa dianggon."

  • Wisatawan: "Terima kasih banyak."
    (Thank you very much.)
    Bahasa Bali: "Matur suksma pisan."

2. Belajar Bahasa Bali Percakapan di Pusat Oleh-Oleh

Di Bali, wisatawan sering mengunjungi pusat oleh-oleh untuk membeli barang-barang khas Bali.

  • Wisatawan: "Berapa harga kain batik ini?"
    (How much is this batik fabric?)
    Bahasa Bali: "Nyen pipis kain batik niki?"

  • Penjual: "Harganya 150 ribu per potong."
    (The price is 150 thousand per piece.)
    Bahasa Bali: "Pipis-ne 150 ribu per potong."

  • Wisatawan: "Bisa kurang sedikit?"
    (Can you give a discount?)
    Bahasa Bali: "Becik suba kurang pipis-ne?"

  • Penjual: "Bisa, saya kasih 130 ribu."
    (Yes, I can give it for 130 thousand.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar kasih 130 ribu."

  • Wisatawan: "Baik, saya ambil dua potong."
    (Alright, I’ll take two pieces.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar ambil dua potong."

3. Belajar Bahasa Bali Percakapan di Kelas Memasak

Banyak wisatawan yang mengikuti kelas memasak untuk belajar masakan Bali.

  • Instruktur: "Hari ini kita akan belajar membuat lawar."
    (Today we will learn how to make lawar.)
    Bahasa Bali: "Dinten niki kita lakar ngelalian nyuun lawar."

  • Wisatawan: "Apa bahan utama untuk membuat lawar?"
    (What is the main ingredient for making lawar?)
    Bahasa Bali: "Nyen bahan utama-ne untuk nyuun lawar?"

  • Instruktur: "Bahan utamanya adalah daging babi dan sayuran."
    (The main ingredients are pork and vegetables.)
    Bahasa Bali: "Bahan utama-ne daging celeng miwah sayuran."

  • Wisatawan: "Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memasak?"
    (How long does it take to cook?)
    Bahasa Bali: "Piga lemeng waktu sane kelaksanayang untuk nyuun?"

  • Instruktur: "Sekitar satu setengah jam."
    (About one and a half hours.)
    Bahasa Bali: "Kurang langkung setunggal setengah jam."

4. Belajar Bahasa Bali Percakapan di Transportasi Umum

Wisatawan yang menggunakan transportasi umum, seperti bus atau taksi, dapat bertanya seperti ini:

  • Wisatawan: "Apakah ini bus menuju Ubud?"
    (Is this the bus to Ubud?)
    Bahasa Bali: "Becik suba bus niki menuju Ubud?"

  • Supir: "Ya, betul. Naik saja."
    (Yes, that’s right. Please get on.)
    Bahasa Bali: "Nggih, bener. Mangga naik."

  • Wisatawan: "Berapa biaya perjalanannya?"
    (How much is the fare?)
    Bahasa Bali: "Nyen pipis biaya perjalanan-ne?"

  • Supir: "Biayanya 30 ribu per orang."
    (The fare is 30 thousand per person.)
    Bahasa Bali: "Pipis-ne 30 ribu per jani."

  • Wisatawan: "Baik, ini uangnya."
    (Alright, here’s the money.)
    Bahasa Bali: "Becik, niki pipis-ne."

5. Belajar Bahasa Bali Percakapan di Desa Wisata

Wisatawan yang mengunjungi desa wisata untuk melihat kebudayaan lokal dapat menggunakan percakapan ini.

  • Wisatawan: "Apa yang bisa kami lihat di desa ini?"
    (What can we see in this village?)
    Bahasa Bali: "Nyen sane suba ningeh ring desa niki?"

  • Pemandu: "Anda bisa melihat proses pembuatan kerajinan tangan dan upacara adat."
    (You can see the process of making handicrafts and traditional ceremonies.)
    Bahasa Bali: "Ragan suba ningeh proses nyuun kerajinan tangan miwah upacara adat."

  • Wisatawan: "Apakah ada acara khusus hari ini?"
    (Is there any special event today?)
    Bahasa Bali: "Becik suba acara khusus dinten niki?"

  • Pemandu: "Ya, ada upacara melasti di pura nanti sore."
    (Yes, there is a melasti ceremony at the temple this afternoon.)
    Bahasa Bali: "Nggih, wenten upacara melasti ring pura nanti sandikala."

  • Wisatawan: "Baik, kami akan datang ke sana."
    (Alright, we will come there.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar nyak ke ditu."

6. Belajar Bahasa Bali Percakapan di Rumah Sakit atau Klinik

Jika wisatawan merasa kurang sehat, percakapan ini bisa berguna di rumah sakit atau klinik.

  • Wisatawan: "Saya merasa tidak enak badan, bisakah saya bertemu dokter?"
    (I’m feeling unwell, can I see a doctor?)
    Bahasa Bali: "Tiang merasa ten enak awak, becik suba tiang nyaga dokter?"

  • Petugas Klinik: "Silakan duduk, kami akan segera panggil dokter."
    (Please take a seat, we’ll call the doctor soon.)
    Bahasa Bali: "Mangga lunggahan, kami lakar panggil dokter enggal."

  • Dokter: "Apa gejalanya yang Anda rasakan?"
    (What symptoms are you experiencing?)
    Bahasa Bali: "Nyen gejala-ne sane ragan rasa?"

  • Wisatawan: "Saya merasa pusing dan demam."
    (I feel dizzy and have a fever.)
    Bahasa Bali: "Tiang merasa pusing miwah demam."

  • Dokter: "Saya akan memberi Anda obat, istirahat yang cukup."
    (I will give you medicine, get enough rest.)
    Bahasa Bali: "Tiang lakar kasih ragan obat, mabalih sane cukup."

Dengan memperbanyak variasi percakapan dalam bahasa Bali ini, wisatawan akan lebih mudah berinteraksi dengan penduduk setempat di berbagai situasi. Percakapan ini dapat meningkatkan pengalaman mereka dalam memahami budaya dan tradisi Bali yang kaya.

Referensi:

dictionary.basabali.org

repositori.kemdikbud.go.id

Posting Komentar untuk "Belajar Bahasa Bali: Panduan 2, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing"