Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Bahasa Bali | Panduan 3, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing

Belajar Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah bahasa yang kaya dan indah dengan struktur yang berbeda dibandingkan bahasa Indonesia. Bagi wisatawan asing yang tertarik mempelajari bahasa Bali, Berikut adalah beberapa contoh percakapan tambahan dalam bahasa Bali yang bisa digunakan oleh wisatawan asing dalam berbagai situasi lain:

Baca Juga Artikel Belajar Bahasa Bali:


1. Percakapan di Hotel

Saat menginap di hotel, wisatawan mungkin memerlukan bantuan dari staf hotel.

  • Wisatawan: "Apakah saya bisa mendapatkan handuk tambahan?"
    (Can I get an extra towel?)
    Bahasa Bali: "Becik suba tiang nyaga handuk tambahan?"

  • Resepsionis: "Tentu, kami akan mengirimkan handuk tambahan ke kamar Anda."
    (Of course, we’ll send an extra towel to your room.)
    Bahasa Bali: "Nggih, kami lakar kirim handuk tambahan ring kamar ragan."

  • Wisatawan: "Terima kasih banyak."
    (Thank you very much.)
    Bahasa Bali: "Matur suksma pisan."

2. Percakapan di Restoran Tradisional

Wisatawan yang ingin mencicipi makanan tradisional Bali dapat menggunakan percakapan ini di restoran.

  • Wisatawan: "Apakah Anda punya rekomendasi makanan khas Bali?"
    (Do you have any recommendations for Balinese traditional food?)
    Bahasa Bali: "Becik suba ragan nyaga rekomendasi makanan khas Bali?"

  • Pelayan: "Ya, saya sarankan mencoba ayam betutu atau lawar."
    (Yes, I recommend trying ayam betutu or lawar.)
    Bahasa Bali: "Nggih, tiang saranin nglalian ayam betutu utawi lawar."

  • Wisatawan: "Baik, saya akan mencoba ayam betutu."
    (Alright, I’ll try the ayam betutu.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar nyobain ayam betutu."

  • Pelayan: "Pesanan Anda akan segera disiapkan."
    (Your order will be prepared shortly.)
    Bahasa Bali: "Pesanan ragan lakar kasiapang seduk."

3. Percakapan di Taman Wisata

Saat berkunjung ke taman wisata atau taman budaya, wisatawan bisa bertanya mengenai atraksi atau kegiatan di tempat tersebut.

  • Wisatawan: "Apakah ada pertunjukan tari Bali di sini hari ini?"
    (Is there a Balinese dance performance here today?)
    Bahasa Bali: "Becik suba pertunjukan tari Bali ring ditu dini?"

  • Pemandu Wisata: "Ya, pertunjukan tari Bali dimulai jam 6 sore."
    (Yes, the Balinese dance performance starts at 6 PM.)
    Bahasa Bali: "Nggih, pertunjukan tari Bali mulai jam 6 sandikala."

  • Wisatawan: "Berapa harga tiketnya?"
    (How much is the ticket?)
    Bahasa Bali: "Nyen pipis tiket-ne?"

  • Pemandu Wisata: "Tiket-nya keto-ne 100 ribu per orang."
    (The ticket is 100 thousand per person.)

  • Wisatawan: "Baik, saya akan membeli dua tiket."
    (Alright, I’ll buy two tickets.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar beli dua tiket."

4. Percakapan di Spa atau Tempat Pijat

Bali terkenal dengan spa dan pijatnya. Berikut adalah contoh percakapan di tempat spa.

  • Wisatawan: "Apakah saya bisa memesan pijat tradisional Bali?"
    (Can I book a traditional Balinese massage?)
    Bahasa Bali: "Becik suba tiang pesan pijat tradisional Bali?"

  • Staf Spa: "Ya, kami punya paket pijat tradisional Bali."
    (Yes, we have traditional Balinese massage packages.)
    Bahasa Bali: "Nggih, kami nyaga paket pijat tradisional Bali."

  • Wisatawan: "Berapa harganya untuk satu jam pijat?"
    (How much is it for a one-hour massage?)
    Bahasa Bali: "Nyen pipis-ne untuk satu jam pijat?"

  • Staf Spa: "Keto-ne 150 ribu rupiah untuk satu jam."
    (It’s 150 thousand rupiah for one hour.)

  • Wisatawan: "Baik, saya akan memesan satu jam pijat."
    (Alright, I’ll book a one-hour massage.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar pesan satu jam pijat."

5. Percakapan di Toko Kain Tradisional

Wisatawan yang ingin membeli kain khas Bali seperti kain songket atau endek bisa menggunakan percakapan ini.

  • Wisatawan: "Apakah kain ini dibuat dengan tangan?"
    (Is this fabric handmade?)
    Bahasa Bali: "Becik suba kain niki embas nganggon tangan?"

  • Penjual: "Ya, ini adalah kain songket buatan tangan dari desa setempat."
    (Yes, this is handmade songket fabric from a local village.)
    Bahasa Bali: "Nggih, niki kain songket embas tangan saking desa lokal."

  • Wisatawan: "Berapa harganya per meter?"
    (How much is it per meter?)
    Bahasa Bali: "Nyen pipis-ne per meter?"

  • Penjual: "Keto-ne 250 ribu per meter."
    (It’s 250 thousand per meter.)

  • Wisatawan: "Baik, saya akan membeli dua meter."
    (Alright, I’ll buy two meters.)
    Bahasa Bali: "Becik, tiang lakar beli dua meter."

6. Percakapan di Kebun Binatang

Saat mengunjungi kebun binatang, wisatawan dapat bertanya mengenai hewan-hewan yang ada di sana.

  • Wisatawan: "Di mana saya bisa melihat harimau?"
    (Where can I see the tigers?)
    Bahasa Bali: "Ring dija tiang suba ningeh harimau?"

  • Petugas Kebun Binatang: "Harimau ada di sebelah kiri setelah kandang gajah."
    (The tigers are on the left after the elephant enclosure.)
    Bahasa Bali: "Harimau wenten ring sebelah kiri sawise kandang gajah."

  • Wisatawan: "Apakah ada pertunjukan binatang hari ini?"
    (Is there an animal show today?)
    Bahasa Bali: "Becik suba pertunjukan binatang dini?"

  • Petugas Kebun Binatang: "Ya, pertunjukan burung akan dimulai pukul 3 sore."
    (Yes, the bird show will start at 3 PM.)
    Bahasa Bali: "Nggih, pertunjukan burung lakar mulai pukul 3 sandikala."

Dengan lebih banyak variasi percakapan dalam bahasa Bali, wisatawan bisa lebih percaya diri untuk berkomunikasi dengan penduduk lokal dan merasakan budaya Bali lebih dalam. Setiap pengalaman interaksi dengan bahasa lokal juga akan meningkatkan penghargaan terhadap adat dan tradisi di Bali.

Referensi:

dictionary.basabali.org

repositori.kemdikbud.go.id

Posting Komentar untuk "Belajar Bahasa Bali | Panduan 3, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing"