Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Belajar Bahasa Bali | Panduan 9, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing

Belajar Bahasa Bali

Bahasa Bali adalah bahasa yang kaya dan indah dengan struktur yang berbeda dibandingkan bahasa Indonesia. Bagi wisatawan asing yang tertarik mempelajari bahasa Bali, Berikut beberapa percakapan tambahan dalam bahasa Bali yang bisa digunakan wisatawan asing dalam berbagai situasi:

Baca Juga Artikel Belajar Bahasa Bali:


1. Percakapan Bertanya Tentang Arah

Saat tersesat atau mencari suatu tempat, wisatawan dapat bertanya arah dengan cara ini.

  • Wisatawan: "Permisi, bisa tunjukkan arah ke pasar seni?"
    (Excuse me, can you show me the direction to the art market?)
    Bahasa Bali: "Ampura, becik suba ragan tunjukin arah ke pasar seni?"

  • Penduduk Lokal: "Pasar seni ada di sebelah utara, lurus saja lalu belok kanan di perempatan."
    (The art market is to the north, go straight and turn right at the intersection.)
    Bahasa Bali: "Pasar seni wenten ring sisi utara, ngambil peteng terus, batis ngalih ke kanan ring perempatan."

  • Wisatawan: "Terima kasih atas petunjuknya."
    (Thank you for the directions.)
    Bahasa Bali: "Matur suksma ring petunjuk-ne."

  • Penduduk Lokal: "Sama-sama, selamat jalan."
    (You're welcome, safe travels.)
    Bahasa Bali: "Suksma mawiguna, selamat jalan."

2. Percakapan Menyewa Sepeda Motor

Banyak wisatawan yang menyewa sepeda motor untuk menjelajahi Bali.

  • Wisatawan: "Apakah ada motor yang bisa disewa di sini?"
    (Is there a motorbike for rent here?)
    Bahasa Bali: "Becik suba nyaga motor sane wenten disewa ring ditu?"

  • Pemilik Rental: "Ya, ada motor matic dan manual, mau yang mana?"
    (Yes, we have automatic and manual motorbikes, which one would you like?)
    Bahasa Bali: "Nggih, wenten motor matic miwah manual, ragan milih sane napi?"

  • Wisatawan: "Saya ingin menyewa motor matic untuk tiga hari."
    (I’d like to rent an automatic motorbike for three days.)
    Bahasa Bali: "Tiang lakar nyewa motor matic untuk tiga dinten."

  • Pemilik Rental: "Baik, biayanya 75 ribu per hari."
    (Alright, it’s 75 thousand per day.)
    Bahasa Bali: "Becik, biaya-ne 75 ribu per dinten."

3. Percakapan di Apotek

Wisatawan mungkin perlu membeli obat di apotek ketika merasa kurang sehat.

  • Wisatawan: "Permisi, apakah di sini menjual obat flu?"
    (Excuse me, do you sell cold medicine here?)
    Bahasa Bali: "Ampura, becik suba ring ditu nyaga obat flu?"

  • Apoteker: "Ya, ada. Mau obat yang mana?"
    (Yes, we do. Which one would you like?)
    Bahasa Bali: "Nggih, wenten. Milih obat sane napi?"

  • Wisatawan: "Yang cepat meredakan gejala flu."
    (The one that quickly relieves flu symptoms.)
    Bahasa Bali: "Obat sane enggal meredakan gejala flu."

  • Apoteker: "Ini obat yang paling ampuh."
    (This is the most effective medicine.)
    Bahasa Bali: "Niki obat sane paling ampuh."

  • Wisatawan: "Terima kasih, berapa harganya?"
    (Thank you, how much is it?)
    Bahasa Bali: "Matur suksma, nyen pipis-ne?"

4. Percakapan di Pasar Tradisional

Wisatawan bisa merasakan pengalaman unik berbelanja di pasar tradisional.

  • Wisatawan: "Berapa harga buah mangga ini?"
    (How much is this mango?)
    Bahasa Bali: "Nyen pipis buah mangga niki?"

  • Penjual: "Satu kilo mangga 20 ribu."
    (One kilo of mango is 20 thousand.)
    Bahasa Bali: "Setunggal kilo mangga keto-ne 20 ribu."

  • Wisatawan: "Bisa ditawar?"
    (Can I bargain?)
    Bahasa Bali: "Becik suba nawar?"

  • Penjual: "Boleh, berapa yang mau Anda tawar?"
    (Sure, how much would you like to offer?)
    Bahasa Bali: "Becik, ragan lakar tawar pipis sane pipis?"

  • Wisatawan: "15 ribu, bagaimana?"
    (How about 15 thousand?)
    Bahasa Bali: "15 ribu, ten dija?"

  • Penjual: "Baiklah, sepakat!"
    (Alright, deal!)
    Bahasa Bali: "Becik, sepakat!"

5. Percakapan Menanyakan Waktu Upacara

Wisatawan yang tertarik menghadiri upacara keagamaan Bali bisa bertanya seperti ini.

  • Wisatawan: "Kapan upacara di pura ini dimulai?"
    (When does the ceremony at this temple start?)
    Bahasa Bali: "Kapan upacara ring pura niki mulai?"

  • Penduduk Lokal: "Upacara dimulai pukul 7 pagi."
    (The ceremony starts at 7 AM.)
    Bahasa Bali: "Upacara mulai jam 7 pagi."

  • Wisatawan: "Apakah saya boleh menonton?"
    (Can I watch?)
    Bahasa Bali: "Becik suba tiang nglalian?"

  • Penduduk Lokal: "Ya, tapi harus mengenakan kain dan selendang."
    (Yes, but you must wear a sarong and sash.)
    Bahasa Bali: "Nggih, nanging musti nganggon kain miwah selendang."

  • Wisatawan: "Baik, terima kasih atas informasinya."
    (Alright, thank you for the information.)
    Bahasa Bali: "Becik, matur suksma ring informasine."

6. Percakapan di Museum atau Galeri Seni

Wisatawan yang mengunjungi museum atau galeri seni dapat menanyakan informasi tentang karya seni.

  • Wisatawan: "Bisa jelaskan arti dari lukisan ini?"
    (Can you explain the meaning of this painting?)
    Bahasa Bali: "Becik suba jelasin arti lukisan niki?"

  • Pemandu: "Lukisan ini menggambarkan kehidupan desa tradisional di Bali."
    (This painting depicts the traditional village life in Bali.)
    Bahasa Bali: "Lukisan niki ngelukisan kehidupan desa tradisional ring Bali."

  • Wisatawan: "Sangat indah, siapa pelukisnya?"
    (It’s beautiful, who is the artist?)
    Bahasa Bali: "Indah pisan, nyen sane ngalukis-ne?"

  • Pemandu: "Pelukisnya berasal dari Ubud, dia terkenal dengan gaya lukis tradisional Bali."
    (The artist is from Ubud, famous for his traditional Balinese painting style.)
    Bahasa Bali: "Pelukis-ne saking Ubud, terkenal nganggon gaya lukisan tradisional Bali."

Dengan variasi percakapan ini, wisatawan bisa berinteraksi dengan penduduk lokal di berbagai tempat di Bali, membuat pengalaman mereka lebih menyenangkan dan bermakna.

Referensi:

dictionary.basabali.org

repositori.kemdikbud.go.id

Posting Komentar untuk "Belajar Bahasa Bali | Panduan 9, Percakapan Bahasa Bali untuk Wisatawan Asing"